Sampah mungkin bisa dikatakan sudah menjadi bagian dari manusia. Betapa tidak, setiap kegiatan yang dilakukan, sebagian besar pasti menghasilkan sampah. Kita contohkan saja dari kegiatan tiaap-tiap individu, seperti saat kita memasak sayuran pasti ada bagian sayuran yang tidak terpakai, sehingga pada akhirnya akan dibuang. Kemudian dalam memenuhi kebutuhan sehair-hari, seperti mencuci, mandi, dsb. Seluruh barang yang kita gunakan juga menghasilkan sampah, seperti bungkus sabun, busa sabun, dan tentu masih banyak lagi.
Sampah bisa dibagi menjadi 2, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang bisa terurai. Contohnya sayuran, dedaunan, kayu, dll. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak terurai. Misalnya adalah plastik, kertas, dll.
Dari 2 jenis sampah tersebut yang sering menimbulkan masalah adalah sampah anorganik. Bahkan sampah ini juga banyak dihasilkan oleh manusia. Seperti saat ini semua bungkus makanan terbuat dari plastik dan kertas. Sampah-sampah ini jika tidak dikelola dengan baik akan berdampak negatif baik bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitar. Sampah dikenal oleh kebanyakan masyarakat adalah barang-barang yang sudah tidak bermanfaat atau bahan buangan namun sebenarnya jika kita tinjau sampah masih bisa kita manfaatkan. Seperti plastik bekas bisa dibuat menjadi tas, sampul, dompet, dll.
A. DAUR ULANG KERTAS BEKAS
a. Alat dan Bahan
Alat Bahan
- gunting
- kayu / papan
- paku
- blender
- kain
- ember
- spon / busa
- baskom - kertas
- air
- daun jati
- daun pandan
- kunyit
b. Cara Membuat Kertas Daur Ulang
1. Robek kecil-kecil kertas bekas dan rendam didalam air selama 1 hari
2. Blender kertas sampai menjadi bubur ( halus)
3. Rebus bubur kertas selama 1 atau 2 jam (untuk membantu proses pelarutan tinta dalam kerta bekas)
4. Tuangkan ke dalam baskom yang berisi air dan diaduk
5. Siapkan cetakan dan spons di berada di dalamnya lalu taruh kain yang sudah dibasahi diatasnya
6. Tuangkan bubur kertasnya ke cetakan yang berisi spons dan kain
7. Sesudah beberapa lapis press dengan menaruh papan besar diatasnya dan beri pemberat (batako atau batu)
8. Biarkan selama sekitar 1 jam agar airnya berkurang. Sebelum diangkat pastikan sudah cukup kering.
9. Jemur ditempat yang panas, setelah benar-benaar kering lalu setrika
Contoh barang yang bisa dibuat dengan kertas Daur Ulang.
• Kertas untuk menggambar karya seni
• Pembungkus buku, tempat pensil, dan lain-lain
• Undangan, amplop, sampul, dll .
• kotak pensil + bingkai photo
• kotak kado
Jika kita ingin memberi warna pada kertas daur ulang memakai bahan alami untuk mewarnai kertas daur ulang tersebut anda bisa memakai beberapa bahan yang bisa dipakai untuk memberi warna tersebut. diantaranya :Kunyit, Daun Jati, Daun pandan Wangi, dll.
Kunyit : Kalau kita parut dan disaring akan menghasikan warna kuning.
Daun Jati : Kalau diparut dan disaring akan menhasilkan warna merah
Daun Pandan Wangi : Kalau kita parut dan disaring akan menghasikan warna hijau
B. Dompet & Tas dari Plastik
a. Alat dan Bahan
Bahan Alat
- plastik minyak goring, pewangi
- benang
- resliting - mesin jahit
- jarum
- gunting
b. Cara Membuat
1. Siapkan bungkus plstik bekas yang biasa digunakan pada rumah tangga. Seperti plastik sabun, minyak goreng, pewangi, dll.
2. Cuci bersih plastik-plastik tersebut
3. Keringkan plastik-plastik tersebut menggunakan sinar matahari
4. Potong membentuk pola sesuai dengan keinginan
5. Kemudian satukan potongan-potongan dengan menggunakan mesin jahit
C. Tempat Pensil & Bolpoin dari Bungkus Permen
a. Alat dan Bahan
Alat Bahan
- jarum
- penggaris
- lem lilin
- gunting - bungkus permen
- kardus
- benang wol
- pita dan daun
b. Cara Membuat
1. Siapkan bungkus permen besar
2. Bungkus permen dicuci sampai bersih
3. Siapkan kardus, dan digunting sesuai keinginan
4. Lalu ditempeli bungkus permen (bungkusnya dibalik)
5. Kemudiaan dijahit dengan menggunakan benang wol
D. Figura dari Kardus
a. Alat dan Bahan
Alat Bahan
- lem kertas
- gunting
- penggaris
- staples - kardus
- kertas daur ulang
- daun
b. Cara Membuat
1. Siapkan kardus terlebih dahulu
2. Lalu kardus digunting sesuai keinginan
3. Buat bingkai figura dari kertas daur ulang
4. Dan figura dihiasi dengan dedaunan
E. Sampul Book Note dari Kertas Daur Ulang
a. Alat dan Bahan
Alat Bahan
- gunting
- benang
- jarum
- lem lilin - kertas daur ulang
- kertas buram
- sedotan
- pita
b. Cara Membuat
1. potong kertas daur ulang sebanyak 2 buah berbentuk persegi panjang (bentuk sesuai selera)
2. hiasi salah satu dari polaa kertas tersebut denagn pita, sedotan, dll
3. siapkan potongan kertas buram, ukurannya sesuai dengan sampul
4. buat lubang 2 buah pada bagian atasnya, pola yang ada (baik kertas buram / daur ulang) dengan ukuran lubang yang sama
5. kaitkan keduanya dengan benang
F. Album dari Kertas Daur Ulang
a. Alat dan Bahan
Alat Bahan
- gunting
- penggaris
- benang
- jarum - kertas daur ulang
- kardus
b. Cara Membuat
1. Buat pola dari kertas daur ulang sesuai ukuran foto yang akan ditempelkan
2. Buat pola yang sama tapi dari kardus digunakan sebagai sampul
3. Buat 2 lubang pada bagian samping pada semua pola
4. Hiasi sampul sesuai selera
5. Untuk pola yang ada dalam kertas daur ulang semua bagian pojok ditempeli kertas untuk mengaitkan foto pada album
6. Kaitkan sampul dengan benang atau kawat
Selasa, 20 Desember 2011
Selasa, 22 November 2011
Menyulap Sampah Kaca menjadi Bisnis Daur Ulang
Menyulap Sampah Kaca menjadi Bisnis Daur Ulang
Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini,
terutama di kota-kota besar dengan jumlah penduduk yang melebihi batas.
Dengan teknologi yang tepat, sampah yang tadinya menjadi masalah
sebagai barang buangan, kotor, berbau, menimbulkan penyakit dan
mencemari lingkungan dapat menjadi barang yang bisa dimanfaatkan dan
memiliki nilai ekonomi tinggi.
Sampah anorganik bisa membantu mengembangkan industri daur ulang
(recycling). Kertas bekas akan di daur ulang oleh industri kertas, sampah plastik dan kaca akan di daur ulang menjadi
bahan baku industri, sedangkan sampah
organik dapat mengembangkan industri pengolah kompos menjadi pupuk
organik dan juga dapat diolah menjadi industri energi/industri bahan
bangunan.
Daur ulang adalah salah satu cara yang digunakan untuk meminimalkan
jumlah sampah yang ada untuk meningkatkan nilai ekonomisnya menjadi
barang-barang yang berguna. Daur ulang merupakan proses untuk
mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.
mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.
Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik,
kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses
pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa
didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang.
Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi
oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis
besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran,
pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi.
Salah satu usaha daur ulang adalah
daur ulang pada produk berbahan kaca. Banyak cara yang digunakan oleh
para pengrajin untuk menyulap sampah kaca menjadi bisnis daur ulang
dengan cara memanfaatkan kaca-kaca bekas sebagai bahan dasar pembuatan
kerajinan. Salah satunya adalah benda seni berupa kerajinan gelas dari
bahan pecahan kaca. Selain terkesan mewah, bentuknya yang unik akan
menarik para konsumen. Ini bisa menjadi peluang bisnis yang cukup
menggiurkan dengan kerajinan berbahan baku pecahan kaca.
Bahan yang dibutuhkan adalah pecahan kaca atau pecahan botol bekas,
toples bekas dan apa saja yang berbahan kaca. Bahan baku tersebut
dibersihkan dari bahan kontaminan, dicuci hingga bersih dan dilebur
dalam tungku pemanas bersuhu 1.500 derajat Celcius selama 24 jam.
Setelah benar-benar meleleh, selanjutnya kaca itu dibentuk sesuai dengan
keinginan. Dapat juga dipakai sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah
ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30%
material kaca daur ulang. Proses lainnya yang juga bisa dilakukan adalah
bahan kaca yang sudah didapat dilakukan pemotongan dan dimodifikasi
sesuai desain yang diinginkan misalnya dalam bentuk mainan maupun
kerajinan.
Berbagai bentuk dapat di bentuk dari limbah-limbah kaca itu menjadi
bentuk baru dengan nilai tambah didalamnya. Mulai vas, kap lampu, maupun
bentuk baru berupa mainan, antara lain, berbentuk senjata api, kereta
api, mobil, helikopter, sepeda motor, andong, becak, dan alat musik
drum, gapura, lampu hias dan yang lainnya. Harga yang ditawarkan pun
cukup bervariasi yaitu mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 15 juta
tergantung ukuran dan tingkat kerumitan proses pembuatan.
Senin, 21 November 2011
Bagaimana Cara Mendaur Ulang Sampah-Sampah Plastik ?
Dalam
kemajuan zaman yang pesat ini masyarakat Indonesia, khususnya Kota
Mojokerto tercinta ini sangat kurang untuk memanfaatkan sampah-sampah
dari bahan industri maupun rumah tangga. selain itu mereka sering
sekali membuang dan membakar sampah-sampah plastik secara sembarangan,
padahal itu dapat menyebabkan polusi tanah yang dampaknya akan
merugikan kita beberapa tahun yang akan datang. Untuk itu kali ini kita
membahas tentang bagaimana cara mendaur ulang sampah-sampah yang sudah
tidak terpakai lagi menjadi bahan yang lebih bermanfaat dan
menguntungkan kita semua. Dengan Teknologi yang sangat-sangat sederhana
kita dapat memanfaatkannya kembali. Dengan cara, kita harus memisahkan
sampah menjadi beberapa bagian, yaitu : Sampah kering, Sampah basah,
Sampah plastik, Sampah daun. Setelah kita memisahkannya, kita dapat
menguraikannya lagi menjadi sampah yang dapat dihancurkan dan sampah
yang dapat di daur ulang kembali. Sampah yang dapat dihancurkan
seperti, plastik, kaleng, dan lain-lain dapat di bakar tetapi harus
memperhatikan segi kerugiannya, sedangkan sampah yang dapat di daur
ulang kembali, dapat dimanfaatkan menjadi alat-alat yang dapat berguna
bagi kehidupan kita seperti, botol aqua yang dapat dimanfaatkan sebagai
vas bunga dengan sedikit memodifikasi, kulit telur yang dikeringkan
dapat dimanfaatkan dan dibentuk menjadi bunga. itu tadi merupakan
sekedar pengetahuan sederhana yang dapat bermanfaat bagi kehidupan
kita. Dengan menggunakan Teknologi yang sederhana. Jadi, kita tidak
selalu hanya menggunakan teknologi-teknologi modern untuk memanfaatkan
barang-barang di sekitar kita. Dengan Teknologi yang sederhanapun kita
dapat memanfaatkannya.
Pengolahan Limbah Plastik Dengan Metode Daur Ulang (Recycle)
Akibat
dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas
lainnya maka bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan.
Limbah/buangan yang ditimbulkan dari aktivitas dan konsumsi masyarakat
sering disebut limbah domestik atau sampah. Limbah tersebut menjadi
permasalahan lingkungan karena kuantitas maupun tingkat bahayanya
mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya. Selain itu aktifitas
industri yang kian meningkat tidak terlepas dari isu lingkungan.
Industri selain menghasilkan produk juga menghasilkan limbah. Dan bila
limbah industri ini dibuang langsung ke lingkungan akan menyebabkan
terjadinya pencemaran lingkungan. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan
karena tidak memiliki nilai ekonomis.Jenis limbah pada dasarnya
memiliki dua bentuk yang umum yaitu; padat dan cair, dengan tiga
prinsip pengolahan dasar teknologi pengolahan limbah;
Limbah dihasilkan pada umumnya akibat
dari sebuah proses produksi yang keluar dalam bentuk %scrapt atau bahan
baku yang memang sudah bisa terpakai. Dalam sebuah hukum ekologi
menyatakan bahwa semua yang ada di dunia ini tidak ada yang gratis.
Artinya alam sendiri mengeluarkan limbah akan tetapi limbah tersebut
selalu dan akan dimanfaatkan oleh makhluk yang lain. Prinsip ini
dikenal dengan prinsip Ekosistem (ekologi sistem) dimana makhluk hidup
yang ada di dalam sebuah rantai pasok makanan akan menerima limbah
sebagai bahan baku yang baru.
Limbah Plastik
Nama plastik mewakili
ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia. Secara garis
besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni
plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset
bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali. Plastik yang paling
umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk thermoplastic.
Seiring dengan
perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat. Data
BPS tahun 1999 menunjukkan bahwa volume perdagangan plastik impor
Indonesia, terutama polipropilena (PP) pada tahun 1995 sebesar
136.122,7 ton sedangkan pada tahun 1999 sebesar 182.523,6 ton, sehingga
dalam kurun waktu tersebut terjadi peningkatan sebesar 34,15%. Jumlah
tersebut diperkirakan akan terus meningkat pada tahun-tahun
selanjutnya. Sebagai konsekuensinya, peningkatan limbah plastikpun
tidak terelakkan. Menurut Hartono (1998) komposisi sampah atau limbah
plastik yang dibuang oleh setiap rumah tangga adalah 9,3% dari total
sampah rumah tangga. Di Jabotabek rata-rata setiap pabrik menghasilkan
satu ton limbah plastik setiap minggunya. Jumlah tersebut akan terus
bertambah, disebabkan sifat-sifat yang dimiliki plastik, antara lain
tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami, tidak dapat menyerap
air, maupun tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya akhirnya menjadi
masalah bagi lingkungan. (YBP, 1986).
Plastik juga merupakan bahan anorganik
buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup berahaya bagi
lingkungan. Limbah daripada plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan
secara alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan
kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Oleh
karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat
ataupun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan
batasan tertentu. Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya
kita yang berada di Indonesia,penggunaan bahan plastik bisa kita
temukan di hampir seluruh aktivitas hidup kita. Padahal apabila kita
sadar, kita mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu dengan menggunakan
kembali (reuse) kantung plastik yang disimpan di rumah. Dengan demikian
secara tidak langsung kita telah mengurangi limbah plastik yang dapat
terbuang percuma setelah digunakan (reduce). Atau bahkan lebih bagus
lagi jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih
berguna (recycle). Bayangkan saja jika kita berbelanja makanan di
warung tiga kali sehari berarti dalam satu bulan satu orang dapat
menggunakan 90 kantung plastik yang seringkali dibuang begitu saja.
Jika setengah penduduk Indonesia melakukan hal itu maka akan terkumpul
90×125 juta=11250 juta kantung plastik yang mencemari lingkungan.
Berbeda jika kondisi berjalan sebaliknya yaitu dengan penghematan kita
dapat menekan hingga nyaris 90% dari total sampah yang terbuang
percuma. Namun fenomena yang terjadi adalah penduduk Indonesia yang
masih malu jika membawa kantung plastik kemana-mana. Untuk informasi
saja bahwa di supermarket negara China, setiap pengunjung diwajibkan
membawa kantung plastik sendiri dan apabila tidak membawa maka akan
dikenakan biaya tambahan atas plastik yang dikeluarkan pihak
supermarket.
Pengelolaan Limbah Plastik Dengan Metode Recycle (Daur Ulang)
Pemanfaatan limbah
plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin
dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi
ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat
dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle).
Di Indonesia, pemanfaatan limbah plastik dalam skala rumah tangga
umumnya adalah dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda,
misalnya tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot atau
ember. Sisi jelek pemakaian kembali, terutama dalam bentuk kemasan
adalah sering digunakan untuk pemalsuan produk seperti yang seringkali
terjadi di kota-kota besar (Syafitrie, 2001).
Pemanfaatan limbah
plastik dengan cara daur ulang umumnya dilakukan oleh industri. Secara
umum terdapat empat persyaratan agar suatu limbah plastik dapat
diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus dalam bentuk
tertentu sesuai kebutuhan (biji, pellet, serbuk, pecahan), limbah harus
homogen, tidak terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan limbah plastik
diproses melalui tahapan sederhana, yaitu pemisahan, pemotongan,
pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya (Sasse et al.,1995).
Terdapat hal yang
menguntungkan dalam pemanfaatan limbah plastik di Indonesia
dibandingkan negara maju. Hal ini dimungkinkan karena pemisahan secara
manual yang dianggap tidak mungkin dilakukan di negara maju, dapat
dilakukan di Indonesia yang mempunyai tenaga kerja melimpah sehingga
pemisahan tidak perlu dilakukan dengan peralatan canggih yang
memerlukan biaya tinggi. Kondisi ini memungkinkan berkembangnya
industri daur ulang plastik di Indonesia (Syafitrie, 2001).
Pemanfaatan plastik
daur ulang dalam pembuatan kembali barang-barang plastik telah
berkembang pesat. Hampir seluruh jenis limbah plastik (80%) dapat
diproses kembali menjadi barang semula walaupun harus dilakukan
pencampuran dengan bahan baku baru dan additive untuk meningkatkan
kualitas (Syafitrie, 2001). Menurut Hartono (1998) empat jenis limbah
plastik yang populer dan laku di pasaran yaitu polietilena (PE), High
Density Polyethylene (HDPE), polipropilena (PP), dan asoi.
Plastik Daur Ulang Sebagai Matriks
Di Indonesia, plastik
daur ulang sebagian besar dimanfaatkan kembali sebagai produk semula
dengan kualitas yang lebih rendah. Pemanfaatan plastik daur ulang
sebagai bahan konstruksi masih sangat jarang ditemui. Pada tahun 1980
an, di Inggris dan Italia plastik daur ulang telah digunakan untuk
membuat tiang telepon sebagai pengganti tiang-tiang kayu atau besi. Di
Swedia plastik daur ulang dimanfaatkan sebagai bata plastik untuk
pembuatan bangunan bertingkat, karena ringan serta lebih kuat
dibandingkan bata yang umum dipakai (YBP, 1986).
Pemanfaatan
plastik daur ulang dalam bidang komposit kayu di Indonesia masih
terbatas pada tahap penelitian. Ada dua strategi dalam pembuatan
komposit kayu dengan memanfaatkan plastik, pertama plastik dijadikan
sebagai binder sedangkan kayu sebagai komponen utama; kedua kayu
dijadikan bahan pengisi/filler dan plastik sebagai matriksnya.
Penelitian mengenai pemanfaatan plastik polipropilena daur ulang
sebagai substitusi perekat termoset dalam pembuatan papan partikel
telah dilakukan oleh Febrianto dkk (2001). Produk papan partikel yang
dihasilkan memiliki stabilitas dimensi dan kekuatan mekanis yang tinggi
dibandingkan dengan papan partikel konvensional. Penelitian plastik
daur ulang sebagai matriks komposit kayu plastik dilakukan Setyawati
(2003) dan Sulaeman (2003) dengan menggunakan plastik polipropilena
daur ulang. Dalam pembuatan komposit kayu plastik daur ulang, beberapa
polimer termoplastik dapat digunakan sebagai matriks, tetapi dibatasi
oleh rendahnya temperatur permulaan dan pemanasan dekomposisi kayu
(lebih kurang 200°C).
Daur Ulang Kertas Koran Bekas
Seperti yang kita ketahui, selain penggunaan plastik yang begitu
besar kita juga merupakan salah satu yang menggunakan atau mengkonsumsi
kertas dalam jumlah yang sangat besar. Tidak usah jauh-jauh, dalam
kehidupan sehari-hari, jika kita sedang belajar di sekolah, kita pasti
banyak memiliki tulisan-tulisan, catatan ataupun latihan-latihan di
buku tulis, yang apabila buku sudah habis pasti diterlantarkan begitu
saja atau bahkan mungkin sebagian ada yang dibuang. Jadi, pasti banyak
kertas yang terbuang sia-sia. Begitu juga koran-koran atau
brosur-brosur, pasti buat kita yang berlangganan koran atau sering
mendapatkan brosur yang sudah tidak terpakai dibiarkan menumpuk begitu
saja atau bahkan dibuang sembarangan. Padahal kertas-kertas dari
buku-buku bekas atau koran-koran bekas dan brosur-brosur juga dapat
dimanfaatkan dengan cara di daur ulang. Daripada dijual ke tukang koran
bekas, lebih baik kita utak-atik agar menjadi barang baru yang
bermanfaat.
Anggota Dulink sudah praktek bagaimana membuat daur ulang kertas,
sehingga kita sudah bisa praktek bagaimana cara mendaur ulang
kertas-kertas bekas itu menjadi barang-barang yang bermanfaat.
Contohnya seperti brosur-brosur dapat kita lipat-lipat dengan
menggunakan seni origami atau seni melipat kertas, dan bisa kita
jadikan hiasan dengan bentuk-bentuk yang unik-unik seperti bintang,
burung angsa atau juga menjadi barang-barang bermanfaat seperti vas
bunga, kotak menyimpan barang-barang kecil ataupun kotak pensil.
Koran juga dapat didaur ulang menjadi barang hiasan seperti
patung-patung, pernak-pernik, miniatur becak, sepeda, gerobak, dll.
Jadi sebisa mungkin buang jauh-jauh pikiran kita untuk membuang koran
begitu saja. Untuk yang satu ini kita bisa menggunakan semua jenis
kertas. Caranya yaitu pertama-tama kita harus jadikan semua
kertas-kertas yang sudah disiapkan menjadi semacam bubur kertas.
Caranya masukan kertas kedalam air secukupnya kemudian hancurkan sampai
kertas menjadi halus seperti bubur. Apabila tidak mau repot-repot kita
bisa menggunakan blender untuk menghancurkan dan membuatnya halus
seperti bubur. Yaitu dengan masukan koran-koran yang sudah
disobek-sobek dan air secukupnya ke dalam blender kemudian giling
sampai hancur dan menyatu.
Apabila sudah menyiapkan bubur kertas, sekarang kita membuat lem
kanji (tapi jangan teralu kental) Apabila semua bahan sudah ada,
tuangkan bubur koran dan lem kanji kedalam wadah atau baskom kemudian
aduk semuanya sampai rata. Jangan lupa perhatikan juga komposisi adonan
bubur kertas dengan lem kanji, usahakan porsi bubur kertas dan lem
kanji harus seimbang, apabila terlalu banyak bubur kertas karena proses
pengeringan akan susah dan menjadi lebih lama dan hasilnya pun kurang
kuat atau mudah patah. Jangan juga kebanyakan lem kanji karena akan
menjadi susah untuk dibentuk gara-gara teralu lembek, jadi kita harus
pintar-pintar meracik komposisi antara bubur kertas dan lem kanjinya.
Apabila sudah teraduk rata tinggal kita bentuk sesuai dengan selera
dan yang kita inginkan. Kita bisa cetak menggunakan cetakan jelly
ataupun cetakan kue kering, atau juga bisa kita buat sesuai dengan
kreativitas kita sendiri. Dari bubur kertas dan campuran lem kanjinya
tadi kita bisa membuat gantungan kunci, tempat kartu nama, gantungan
HP, magnet kulkas, dll. Selanjutnya agar hasinya lebih menarik, kita
dapat menggunakan cat kertas untuk mewarnai barang-barang yang sudah
jadi sesuai dengan selera dan kebutuhan.
Sekarang kita tahu apabila kertas bekas itu memiliki banyak
manfaatnya. Jadi, mulai dari sekarang jangan pernah menelantarkan
kertas-kertas bekas, daripada dibuang sayang mendingan kita buat
menjadi barang-barang yang lebih berguna. Lagipula tidak ada salahnya
kita membuat kerajinan tangan untuk mengisi waktu luang. Kita bisa
membuat kerajinan yang unik-unik, dan apalagi kalau hasilnya bagus kita
bisa jual barang-barang unik tadi. Selamat Mencoba…!!!
Rabu, 16 November 2011
Cara sederhana daur ulang limbah biodiesel
Ilmuwan
di Inggris telah berhasil mengonversi limbah biodiesel mentah menjadi
amina-amina yang bermanfaat tanpa memerlukan teknik-teknik pemisahan
yang sulit.
Gliserol
dihasilkan dalam jumlah yang signifikan sebagai sebuah produk-sampingan
dalam produksi biodiesel, sehingga menjadikannya sebagai bahan baku
terbaharukan yang murah untuk industri kimia. Sebagai contoh,
menggunakan proses mikroba untuk memfermentasi gliserol merupakan
sebuah jalur yang menarik untuk mendapatkan 1,3-propanediol, yang bisa
digunakan sebagai prekursor bagi polimer-polimer bernilai tinggi dan
zat kimia platform. Akan tetapi, produk-produk fermentasi dihasilkan
dalam larutan-larutan encer bersama dengan material sel dan
produk-produk metabolik lain, sehingga menjadikan proses pemurnian dan
pemisahan sulit.
Sekarang
ini, sebuah tim ilmuwan, yang dipimpin oleh Andrew Marr di Queen’s
University Belfast dan Gillian Stephens di University of Manchester,
telah menggabungkan proses mikroba dengan proses terkatalisis logam
transisi untuk menghasilkan amina-amina sekunder tanpa harus
mengisolasi dan memurnikan senyawa intermediet diol.
Marr dan Stephens memperlakukan gliserol dengan bakteri Clostridium butyricum,
kemudian melakukan sentrifugasi terhadap campuran bakteri,
1,3-propanediol, dan produk sampingan untuk menghilangkan sel-sel. Tim
ini kemudian menambahkan larutan katalis iridium, basa dan anilin dalam
toluena ke dalam larutan, menghasilkan campuran bifase. Setelah 24 jam
pada suhu 115oC, 20 persen 1,3-propanediol telah dikonversi menjadi
amina sekunder.
“Karena bahan
bakar fosil cukup langka, para kimiawan perlu mulai mengembangkan
metode-metode baru untuk mengonversi bahan-baku terbaharukan menjadi
produk-produk kimiawi dan material-material yang diinginkan
masyarakat,” kata Marr. “Kemajuan kunci yang kami miliki adalah
memadukan proses-proses biokatalitik dan kemokatalitik untuk
menghindari pemisahan produk-produk fermentasi.”
“Ini
merupakan sebuah contoh penting tentang penambahan nilai bagi
sumber-sumber daya terbaharukan,” kata Mark Harmer, seorang mahasiswa
doktoral di DuPont, Delaware, US. “Kemampuan untuk menggunakan semua
komponen dari bahan-baku terbaharukan akan menjadi hal kunci untuk
mengembangkan sebuah biorefinery untuk menggantikan refinery berbasis
minyak yang ada sekarang.”
Gliserol limbah diperlakukan dengan Clostridium butyricum lalu dengan katalis iridium, sebuah basa dan anilin untuk menghasilkan amina-amina sekunder.
Stephens
setuju: “Pendekatan baru ini akan memungkinkan diperolehnya banyak
produk kimia dari satu campuran fermentasi tunggal. Sejauh yang kami
ketahui, ini merupakan kali pertama dimana pendekatan one-pot telah
diaplikasikan dengan menggunakan produk-porduk dari sel-sel mikroba
utuh. Pendekatan ini harus menyeluruh, karena sifat-sifat kimianya bisa
dirubah dengan mengganti fase non-cair dengan sebuah reaktan alternatif
dan campuran katalis. Sifat mikrobiologi juga bisa berubah, sehingga
memungkinkan konversi berbagai bahan-baku menjadi beragam produk
fermentasi.”
nahh , sekarang mari kita coba untuk meniru negara lain :)
Pengolahan Limbah Serbuk Kayu dengan menerapkan sistem Waste To product
Pengolahan Limbah Serbuk Kayu dengan menerapkan sistem Waste To product
Karena
sifat dan karakteristiknya yang unik, kayu merupakan bahan yang paling
banyak digunakan untuk keperluan konstruksi. Kebutuhan kayu yang terus
meningkat dan potensi hutan yang terus berkurang menuntut penggunaan
kayu secara efisien dan bijaksana, antara lain dengan memanfaatkan
limbah berupa serbuk kayu menjadi produk yang bermanfaat.
Kebutuhan
manusia akan kayu sebagai bahan bangunan baik untuk keperluan
konstruksi, dekorasi, maupun furniture terus meningkat seiring dengan
meningkatnya jumlah penduduk. Kebutuhan kayu untuk industri perkayuan di
Indonesia diperkirakan sebesar 70 juta m3 per tahun dengan kenaikan
rata-rata sebesar 14,2 % per tahun sedangkan produksi kayu bulat
diperkirakan hanya sebesar 25 juta m3 per tahun, dengan demikian terjadi
defisit sebesar 45 juta m3 (Priyono,2001).
Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya daya dukung hutan sudah tidak dapat
memenuhi kebutuhan kayu. Keadaan ini diperparah oleh adanya konversi
hutan alam menjadi lahan pertanian, perladangan berpindah, kebakaran
hutan, praktek pemanenan yang tidak efisen dan pengembangan
infrastruktur yang diikuti oleh perambahan hutan. Kondisi ini menuntut
penggunaan kayu secara efisien dan bijaksana, antara lain melalui konsep
the whole tree utilization, disamping meningkatkan penggunaan bahan
berlignoselulosa non kayu, dan pengembangan produk-produk inovatif
sebagai bahan bangunan pengganti kayu.
Selama
ini limbah serbuk kayu banyak menimbulkan masalah dalam penanganannya
yang selama ini dibiarkan membusuk, ditumpuk dan dibakar yang kesemuanya
berdampak negatif terhadap lingkungan sehingga penanggulangannya perlu
dipikirkan. Salah satu jalan yang dapat ditempuh adalah memanfaatkannya
menjadi produk yang bernilai tambah dengan teknologi aplikatif dan
kerakyatan sehingga hasilnya mudah disosialisasikan kepada masyarakat.
Pengolahan
waste to product merupakan pengolahan limbah menjadi bahan baku atau
produk baru yang bernilai ekonomis. Dalam pengelolaannya, waste to
product harus menerapkan prinsip-prinsip:
1. Reduce;
Reduce
artinya mengurangi. Dalam hal ini, diharapkan kita dapat mengurangi
penggunaan material kayu yang dapat menambah jumlah limbah serbuk kayu,
serta dapat mengurangi dan mencegah kerusakan hutan akibat penebangan
hutan secara liar tanpa memperhatikan kondisi lingkungan.
2. Reuse;
Reuse
artinya pemakaian kembali. Dalam pengolahan limbah serbuk gergaji ini,
maksudnya adalah menggunakan kembali serbuk gergaji menjadi bahan baku
untuk membuat briket arang yang bernilai ekonomis.
3. Recycle;
Recycle
artinya mendaur ulang. Dalam pengolahan limbah serbuk gergaji ini,
maksudnya adalah mendaur ulang serbuk gergaji menjadi produk baru, yaitu
briket arang.
4. Dapat mengurangi biaya;
Seperti
telah diketahui, saat ini sedang terjadi krisis energi bahan bakar.
Saat ini minyak tanah telah langka, dan harga gas LPG melonjak. Banyak
rakyat kecil yang merasa terbebani dengan adanya kenaikan harga gas LPG
tersebut. Dengan adanya briket arang, diharapkan hal tersebut dapat
teratasi dan mampu menolong rakyat kecil. Pengolahan limbah serbuk kayu
menjadi briket arang sangat mudah dan biaya produksinya pun sedikit,
karena bahan bakunya berasal dari limbah yang dengan mudah dapat kita
peroleh dimana-mana. Selain itu pengolahan limbah ini juga dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat bila pembuatan briket arang ini
dikelola dengan baik untuk selanjutnya briket arang dijual. Bahan
pembuatan briket arang mudah didapatkan disekitar kita berupa serbuk
kayu gergajian.
5. Mampu menghemat energi;
Pengolahan limbah serbuk gergaji menjadi briket arang terbukti mampu menghemat penggunaan energi. Pada
tahun 1990 berdiri pabrik briket arang tanpa perekat di Jawa Barat dan
Jawa Timur yang menggunakan serbuk gergajian kayu sebagai bahan baku
utamanya.
Kualitas
briket arang yang dihasilkan mempunyai nilai kalor kurang dari 7000
kal/g yaitu sebesar 6341 kal/g dan kadar karbon terikatnya sebesar 74,35
%. Namun demikian studi yang dilaksanakan di Jawa Barat menunjukkan
bahwa pabrik briket arang dengan kapasitas sebanyak 260 kg briket
arang/hari dapat menguntungkan. Di pasar swalayan sekarang dapat dibeli
briket arang dari kayu dengan dengan harga jual Rp 12.000/2,5 kg.
Apabila
briket arang dari serbuk gergajian ini dapat digunakan sebagai sumber
energi alternatif baik sebagai pengganti minyak tanah maupun kayu bakar
maka akan dapat terselamatkan CO2 sebanyak 3,5 juta ton untuk Indonesia,
sedangkan untuk dunia karena kebutuhan kayu bakar dan arang untuk tahun
2000 diperkirakan sebanyak 1,70 x 109 m3 (Moreira (1997) maka jumlah
CO2 yang dapat dicegah pelepasannya sebanyak 6,07 x 109 ton CO2/th.
6. Eco-efisiensi;
Eco-efisiensi
disini maksudnya pengolahan limbah serbuk gergaji diharapkan dapat
berimbas positif terhadap lingkungan. Dengan penggunaan briket arang
sebagai bahan bakar maka kita dapat menghemat penggunaan kayu sebagai
hasil utama dari hutan. Selain itu memanfaatkan serbuk gergaji sebagai
bahan pembuatan briket arang maka akan meningkatkan pemanfaatan limbah
hasil hutan sekaligus mengurangi pencemaran udara, karena selama ini
serbuk gergaji kayu yang ada hanya dibakar begitu saja.
Sebagai informasi tambahan, berikut merupakan cara pembuatan briket arang dari limbah serbuk gergaji.
1. Peralatan
▪ Ayakan ukuran lolos 50 mesh dan 70 mesh
▪ Cetakan briket
▪ Oven.
2. Bahan
▪ Serbuk gergaji
▪ Tempurang kelapa
▪ Lem kanji
3. Tahapan pembuatan
a. Pengarangan
Serbuk gergaji dan tempurung kelapa dibuat arang dengan pengarangan manual (dibakar).
b. Pengayakan
Pengayakan
maksud untuk menghasilkan arang serbuk gergajian dan tempurung kelapa
yang lembut dan halus. Arang serbuk gergaji diayak dengan saringan
ukuran kelolosan 50 mesh dan arang tempurung kelapa dengan ukuran 70
mesh.
Cara Membuat Kertas Daur Ulang
Cara Membuat Kertas Daur Ulang
Cara membuat kertas daur ulang
sebenarnya sederhana dan tidak sulit. Sudah banyak yang membahas cara
ini, tetapi bolehlah tips sederhana membuat kertas dengan cara mendaur
ulang ini saya sampaikan kembali. Membuat kertas daur ulang merupakan
bentuk Recycle sebagai bagian dari 3 R (Reuse Reduce Recycle).
Dengan membuat kertas daur ulang berarti
telah mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk
baru yang bermanfaat. Sehingga secara tidak langsung cara ini akan
mengurangi penggunaan kertas dan sampah kertas.
Sebelum membuat kertas daur ulang. Sobat perlu mempersiapkan beberapa peralatan dan bahan.
Bahan yang dibutuhkan untuk membuat kertas daur ulang:
-
Kertas bekas. Karena judulnya saja membuat kertas daur ulang maka sobat harus mempersiapkan kertas-kertas bekas sebagai bahan utama. Bahan ini tentu akan berbeda jika judulnya mendaur ulang duit.
-
Lem Kayu.
-
Air.
-
Zat Pewarna. Akan lebih baik jika menggunakan zat pewarna alami seperti dari kunyit atau serai dari pada zat pewarna buatan.
Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat kertas daur ulang:
-
Screen sablon atau bingkai kayu dengan kain kasa seukuran kertas yang diinginkan.
-
Ember untuk merendam atau sejenisnya.
-
Blender.
-
Papan atau triplek.
-
Kain.
-
Gunting.
Langkah-langkah membuat kertas daur ulang:
-
Gunting-gunting kertas kemudian rendam dalam ember selama sehari semalam.
-
Blender kertas dengan perbandingan air : kertas = 3 : 1 hingga menjadi pulp (bubur kertas).
-
Masukkan pulp ke dalam bak atau ember yang telah diisi air seperempatnya.
-
Masukkan zat pewarna secukupnya.
-
Larutkan sedikit lem kayu (satu atau dua sedok makan) dengan air dan masukkan ke dalam bak berisi pulp. Aduk hingga rata.
-
Siapkan papan atau triplek yang sebelumnya telah dilapisi dengan kain. Kemudian basahi papan dengan air.
-
Masukkan screen ke dalam bak, saring pulp hingga air agak hilang dan ratakan. Saat menyaring jangan terlalu tebal.
-
Tutup pulp di atas papan dengan kain yang sebelumnya telah dibasahi air.
-
Langkah nomor tujuh hingga sembilan dapat diulang beberapa kali untuk mendapatkan kertas daur ulang beberapa lapis sekaligus. Jika tidak langsung lanjutkan ke langkah kesebelas.
-
Tutup dengan papan atau triplek dan berikan pemberat di atasnya untuk mengepres.
-
Biarkan selama kurang lebih satu jam hingga kandungan air berkurang. Setelahnya masing-masing pasang dapat dijemur di tempat yang panas. Ingat jemur bersama dengan kainnya.
-
Setelah kering kainnya dapat dibuka dengan hati-hati. Atau jika ingin hasilnya lebih rapi, sebelumnya dapat disetrika terlebih dahulu.
-
Selesai. Kertas hasil daur ulang telah jadi dan dapat dimanfaatkan untuk membuat aneka kerajinan tangan.
So, ternyata emang gak sulit kan untuk
membuat kertas daur ulang?. Selain ramah lingkungan dan bermanfaat untuk
mengurangi sampah kertas, kegiatan daur ulang kertas bekas ternyata
mengasikkan. Jika dilakukan bersama dengan anak atau adik tentunya menjadi aktifitas yang menyehatkan sekaligus sebagai pembelajaran yang berharga.
Dan bagi saya kegiatan yang berhubungan
dengan air, usap-mengusap, aduk-mengaduk seperti dalam langkah-langkah
membuat kertas daur ulang ini selalu memberi kesan ceria dan romantis.
Apalagi jika dilakukan bersama dengan orang yang spesial.
Cara Mudah Daur Ulang Kertas bekas
Alat dan Bahan
Membuat kertas daur ulang ini tidaklah sesulit yang kita bayangkan. Alat dan bahannya bisa diperoleh dengan mudah dari lingkungan di sekitar kita. Alat yang kita butuhkan hanyalah dua buah ember besar, blender untuk menghancurkan kertas, satu atau lebih cetakan kertas yang tersebut dari dua buah bingkai kayu dan spons untuk menyerap air. Untuk mencetak kertas kita membutuhkan satu bingkai kayu dengan saringan kawat dan satu bingkai tanpa saringan. Saringian kawat ini bisa dibuat dari kain kassa. Ukuran bingkai kayu untuk cetakan kertas ini kita sesuaikan dengan ukuran kertas yang diinginkan, misalnya ukuran folio, atau double polio. Jangan lupakan pula selembar kain bekas yang panjangnya cukup untuk alas menjemur kertas yang sudah jadi. Di sini kita bisa memanfaatkan kain bekas spanduk. Bahan untuk membuat kertas daur ulang ini adalah air, kertas-kertas, bekas pakai serta daun-daun atau bunga-bunga kering untuk hiasan.
Cara Membuat
Cara membuatnya juga sangat mudah. Pertama kita hancurkan kertas-kertas bekas itu dengan cara menyobek-nyobeknya hingga berbentuk serpihan-serpihan kecil. Semakin kecil dan semakin halus sobekan kerta itu akan semakin bagus. Kemudian sobekan-sobekan kerta ini kita rendam dalam seember air selama minimal dua malam. Semakin lama merendam semakin baik. Untuk membantu proses pelarutan tinta dalam kerta bekas, maka rendaman kertas ini bisa kita rebut selama satu atau dua jam. Setelah rebusan kerta ini mendingin, kita blender rebusan ini sampai benar-benar hancur, hingga menjadi bubur kertas. Bubur kertas yang kental ini kemudian kita larutkan sedikit demi sedikit dalam seember air, dengan perbandingan kurang lebih 1:10, atau kita perkirakan sesuai dengan ketebalan kertas yang kita inginkan. Semakin tebal kertas yang kita inginkan, semakin kentallah campuran yang harus kita buang. Campur bubur kertas dengan air hingga benar-benar larut. Kertas pun siap kita cetak dengan memakai cetakan kertas yang telah disediakan.
Cara membuatnya juga sangat mudah. Pertama kita hancurkan kertas-kertas bekas itu dengan cara menyobek-nyobeknya hingga berbentuk serpihan-serpihan kecil. Semakin kecil dan semakin halus sobekan kerta itu akan semakin bagus. Kemudian sobekan-sobekan kerta ini kita rendam dalam seember air selama minimal dua malam. Semakin lama merendam semakin baik. Untuk membantu proses pelarutan tinta dalam kerta bekas, maka rendaman kertas ini bisa kita rebut selama satu atau dua jam. Setelah rebusan kerta ini mendingin, kita blender rebusan ini sampai benar-benar hancur, hingga menjadi bubur kertas. Bubur kertas yang kental ini kemudian kita larutkan sedikit demi sedikit dalam seember air, dengan perbandingan kurang lebih 1:10, atau kita perkirakan sesuai dengan ketebalan kertas yang kita inginkan. Semakin tebal kertas yang kita inginkan, semakin kentallah campuran yang harus kita buang. Campur bubur kertas dengan air hingga benar-benar larut. Kertas pun siap kita cetak dengan memakai cetakan kertas yang telah disediakan.
Mencetak kertas daur ulang ini juga memerlukan trik khusus agar hasilnya baik. Ember yang dipakai untuk mencampur bubur kertas dengan air itu, haruslah yang berukuran besar, agar cetakan kertas bisa masuk seluruhnya ke dalam ember. untuk mencetak, kita lekatkan dua buah bingkai kayu sebagai cetakan kertas. Bingkai kayu yang tak memiliki saringan kawat ditempelkan pada sisi bingkai kayu yang ada saringan kawatnya. Kemudian cetakan kertas ini kita masukkan dari pinggir ember dengan posisi tegak lurus, horisontal, sejajar dengan ember. Kita celupkan cetakan ini hingga masuk seluruhnya ke dalam ember. Setelah itu, baru kita angkat kertas itu perlahan-lahan. Tunggu hingga air yang menetes dari cetakan habis. Kemudian angkat bingkai kayu yang tak memiliki saringan kawat dengan hati-hati agar kertas yang sudah dicetak tidak rusak dan cetak kertas di atas kain alas. Cara mencetaknya, tempelkan bingkai kayu yang berisi bubur kertas ke atas kain alas. Serap air yang ada di dalam kertas yang dicetak dengan menggunakan spons. Gerakkan spons dengan gerakan satu arah di atas kertas. Berhati-hatilah agar kertas yang dicetak tidak robek. Peras dan keringkan spons kemudian gunakan kembali untuk menyerap air dalam kertas. Ulangi hingga air di atas kertas habis, kemudian angkat cetakan kertas dengan hati-hati. Jemur hingga kertas mengering.
Untuk variasi, kertas daur ulang ini kita bisa kita warnai sesuai dengan keinginan kita. Sebagai pewarna alami, kita bisa memakai daun pandan atau daun-daun yang lain untuk warna hijau. Untuk warna kuning kita bisa memakai kunyit, dan untuk warna merah, kita bisa memakai daun jati yang ditambuk atau kayu secang yang telah direbus terlebih dahulu. Caranya, tumbuk atau parut bahan pewarna alami yang kita inginkan, peras dan saring, ambil airnya untuk mewarnai. Pewarna alami ini bisa kita campurkan pada waktu kita mencetak kertas. Selain itu kita juga bisa menambahkan hiasan berupa serpihan daun-daun atau bunga, agar kertas daur ulang kita terlihat lebih artistik. Penambahan hiasan bisa dilakukan dengan mencampurkan serpihan bunga dan daun pada bubur kertas atau dengan menghiaskannya pada waktu kertas baru usai dicetak.
Dalam proses selanjutnya, kertas daur ulang ini bisa kita olah menjadi beragam souvenir atau barang-barang keperluan sehari-hari. Kotak pensil, block note, kotak perhiasan dan kertas surat merupakan beberapa contoh barang yang bisa dibuat dari kerta daur ulang. Nah, tunggu apalagi, Anda bisa mempraktekkannya bersama-sama dengan anak-anak Anda. Baik untuk sekedar sebagai kegiatan mengisi waktu luang ataupun jika ditekuni, membuat kertas daur ulang ini bisa menjadi suatu usaha sampingan yang cukup menjanjikan.Semoga berguna danbermanfaat
.
.
Langganan:
Postingan (Atom)