Ini adalah Kartu Anggota untuk Anggota RECYCLE ART ORGANIZER
R
Kamis, 05 Januari 2012
Selasa, 20 Desember 2011
Daur Ulang Kertas Bekas
Sampah mungkin bisa dikatakan sudah menjadi bagian dari manusia. Betapa tidak, setiap kegiatan yang dilakukan, sebagian besar pasti menghasilkan sampah. Kita contohkan saja dari kegiatan tiaap-tiap individu, seperti saat kita memasak sayuran pasti ada bagian sayuran yang tidak terpakai, sehingga pada akhirnya akan dibuang. Kemudian dalam memenuhi kebutuhan sehair-hari, seperti mencuci, mandi, dsb. Seluruh barang yang kita gunakan juga menghasilkan sampah, seperti bungkus sabun, busa sabun, dan tentu masih banyak lagi.
Sampah bisa dibagi menjadi 2, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang bisa terurai. Contohnya sayuran, dedaunan, kayu, dll. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak terurai. Misalnya adalah plastik, kertas, dll.
Dari 2 jenis sampah tersebut yang sering menimbulkan masalah adalah sampah anorganik. Bahkan sampah ini juga banyak dihasilkan oleh manusia. Seperti saat ini semua bungkus makanan terbuat dari plastik dan kertas. Sampah-sampah ini jika tidak dikelola dengan baik akan berdampak negatif baik bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitar. Sampah dikenal oleh kebanyakan masyarakat adalah barang-barang yang sudah tidak bermanfaat atau bahan buangan namun sebenarnya jika kita tinjau sampah masih bisa kita manfaatkan. Seperti plastik bekas bisa dibuat menjadi tas, sampul, dompet, dll.
A. DAUR ULANG KERTAS BEKAS
a. Alat dan Bahan
Alat Bahan
- gunting
- kayu / papan
- paku
- blender
- kain
- ember
- spon / busa
- baskom - kertas
- air
- daun jati
- daun pandan
- kunyit
b. Cara Membuat Kertas Daur Ulang
1. Robek kecil-kecil kertas bekas dan rendam didalam air selama 1 hari
2. Blender kertas sampai menjadi bubur ( halus)
3. Rebus bubur kertas selama 1 atau 2 jam (untuk membantu proses pelarutan tinta dalam kerta bekas)
4. Tuangkan ke dalam baskom yang berisi air dan diaduk
5. Siapkan cetakan dan spons di berada di dalamnya lalu taruh kain yang sudah dibasahi diatasnya
6. Tuangkan bubur kertasnya ke cetakan yang berisi spons dan kain
7. Sesudah beberapa lapis press dengan menaruh papan besar diatasnya dan beri pemberat (batako atau batu)
8. Biarkan selama sekitar 1 jam agar airnya berkurang. Sebelum diangkat pastikan sudah cukup kering.
9. Jemur ditempat yang panas, setelah benar-benaar kering lalu setrika
Contoh barang yang bisa dibuat dengan kertas Daur Ulang.
• Kertas untuk menggambar karya seni
• Pembungkus buku, tempat pensil, dan lain-lain
• Undangan, amplop, sampul, dll .
• kotak pensil + bingkai photo
• kotak kado
Jika kita ingin memberi warna pada kertas daur ulang memakai bahan alami untuk mewarnai kertas daur ulang tersebut anda bisa memakai beberapa bahan yang bisa dipakai untuk memberi warna tersebut. diantaranya :Kunyit, Daun Jati, Daun pandan Wangi, dll.
Kunyit : Kalau kita parut dan disaring akan menghasikan warna kuning.
Daun Jati : Kalau diparut dan disaring akan menhasilkan warna merah
Daun Pandan Wangi : Kalau kita parut dan disaring akan menghasikan warna hijau
B. Dompet & Tas dari Plastik
a. Alat dan Bahan
Bahan Alat
- plastik minyak goring, pewangi
- benang
- resliting - mesin jahit
- jarum
- gunting
b. Cara Membuat
1. Siapkan bungkus plstik bekas yang biasa digunakan pada rumah tangga. Seperti plastik sabun, minyak goreng, pewangi, dll.
2. Cuci bersih plastik-plastik tersebut
3. Keringkan plastik-plastik tersebut menggunakan sinar matahari
4. Potong membentuk pola sesuai dengan keinginan
5. Kemudian satukan potongan-potongan dengan menggunakan mesin jahit
C. Tempat Pensil & Bolpoin dari Bungkus Permen
a. Alat dan Bahan
Alat Bahan
- jarum
- penggaris
- lem lilin
- gunting - bungkus permen
- kardus
- benang wol
- pita dan daun
b. Cara Membuat
1. Siapkan bungkus permen besar
2. Bungkus permen dicuci sampai bersih
3. Siapkan kardus, dan digunting sesuai keinginan
4. Lalu ditempeli bungkus permen (bungkusnya dibalik)
5. Kemudiaan dijahit dengan menggunakan benang wol
D. Figura dari Kardus
a. Alat dan Bahan
Alat Bahan
- lem kertas
- gunting
- penggaris
- staples - kardus
- kertas daur ulang
- daun
b. Cara Membuat
1. Siapkan kardus terlebih dahulu
2. Lalu kardus digunting sesuai keinginan
3. Buat bingkai figura dari kertas daur ulang
4. Dan figura dihiasi dengan dedaunan
E. Sampul Book Note dari Kertas Daur Ulang
a. Alat dan Bahan
Alat Bahan
- gunting
- benang
- jarum
- lem lilin - kertas daur ulang
- kertas buram
- sedotan
- pita
b. Cara Membuat
1. potong kertas daur ulang sebanyak 2 buah berbentuk persegi panjang (bentuk sesuai selera)
2. hiasi salah satu dari polaa kertas tersebut denagn pita, sedotan, dll
3. siapkan potongan kertas buram, ukurannya sesuai dengan sampul
4. buat lubang 2 buah pada bagian atasnya, pola yang ada (baik kertas buram / daur ulang) dengan ukuran lubang yang sama
5. kaitkan keduanya dengan benang
F. Album dari Kertas Daur Ulang
a. Alat dan Bahan
Alat Bahan
- gunting
- penggaris
- benang
- jarum - kertas daur ulang
- kardus
b. Cara Membuat
1. Buat pola dari kertas daur ulang sesuai ukuran foto yang akan ditempelkan
2. Buat pola yang sama tapi dari kardus digunakan sebagai sampul
3. Buat 2 lubang pada bagian samping pada semua pola
4. Hiasi sampul sesuai selera
5. Untuk pola yang ada dalam kertas daur ulang semua bagian pojok ditempeli kertas untuk mengaitkan foto pada album
6. Kaitkan sampul dengan benang atau kawat
Sampah bisa dibagi menjadi 2, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang bisa terurai. Contohnya sayuran, dedaunan, kayu, dll. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak terurai. Misalnya adalah plastik, kertas, dll.
Dari 2 jenis sampah tersebut yang sering menimbulkan masalah adalah sampah anorganik. Bahkan sampah ini juga banyak dihasilkan oleh manusia. Seperti saat ini semua bungkus makanan terbuat dari plastik dan kertas. Sampah-sampah ini jika tidak dikelola dengan baik akan berdampak negatif baik bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitar. Sampah dikenal oleh kebanyakan masyarakat adalah barang-barang yang sudah tidak bermanfaat atau bahan buangan namun sebenarnya jika kita tinjau sampah masih bisa kita manfaatkan. Seperti plastik bekas bisa dibuat menjadi tas, sampul, dompet, dll.
A. DAUR ULANG KERTAS BEKAS
a. Alat dan Bahan
Alat Bahan
- gunting
- kayu / papan
- paku
- blender
- kain
- ember
- spon / busa
- baskom - kertas
- air
- daun jati
- daun pandan
- kunyit
b. Cara Membuat Kertas Daur Ulang
1. Robek kecil-kecil kertas bekas dan rendam didalam air selama 1 hari
2. Blender kertas sampai menjadi bubur ( halus)
3. Rebus bubur kertas selama 1 atau 2 jam (untuk membantu proses pelarutan tinta dalam kerta bekas)
4. Tuangkan ke dalam baskom yang berisi air dan diaduk
5. Siapkan cetakan dan spons di berada di dalamnya lalu taruh kain yang sudah dibasahi diatasnya
6. Tuangkan bubur kertasnya ke cetakan yang berisi spons dan kain
7. Sesudah beberapa lapis press dengan menaruh papan besar diatasnya dan beri pemberat (batako atau batu)
8. Biarkan selama sekitar 1 jam agar airnya berkurang. Sebelum diangkat pastikan sudah cukup kering.
9. Jemur ditempat yang panas, setelah benar-benaar kering lalu setrika
Contoh barang yang bisa dibuat dengan kertas Daur Ulang.
• Kertas untuk menggambar karya seni
• Pembungkus buku, tempat pensil, dan lain-lain
• Undangan, amplop, sampul, dll .
• kotak pensil + bingkai photo
• kotak kado
Jika kita ingin memberi warna pada kertas daur ulang memakai bahan alami untuk mewarnai kertas daur ulang tersebut anda bisa memakai beberapa bahan yang bisa dipakai untuk memberi warna tersebut. diantaranya :Kunyit, Daun Jati, Daun pandan Wangi, dll.
Kunyit : Kalau kita parut dan disaring akan menghasikan warna kuning.
Daun Jati : Kalau diparut dan disaring akan menhasilkan warna merah
Daun Pandan Wangi : Kalau kita parut dan disaring akan menghasikan warna hijau
B. Dompet & Tas dari Plastik
a. Alat dan Bahan
Bahan Alat
- plastik minyak goring, pewangi
- benang
- resliting - mesin jahit
- jarum
- gunting
b. Cara Membuat
1. Siapkan bungkus plstik bekas yang biasa digunakan pada rumah tangga. Seperti plastik sabun, minyak goreng, pewangi, dll.
2. Cuci bersih plastik-plastik tersebut
3. Keringkan plastik-plastik tersebut menggunakan sinar matahari
4. Potong membentuk pola sesuai dengan keinginan
5. Kemudian satukan potongan-potongan dengan menggunakan mesin jahit
C. Tempat Pensil & Bolpoin dari Bungkus Permen
a. Alat dan Bahan
Alat Bahan
- jarum
- penggaris
- lem lilin
- gunting - bungkus permen
- kardus
- benang wol
- pita dan daun
b. Cara Membuat
1. Siapkan bungkus permen besar
2. Bungkus permen dicuci sampai bersih
3. Siapkan kardus, dan digunting sesuai keinginan
4. Lalu ditempeli bungkus permen (bungkusnya dibalik)
5. Kemudiaan dijahit dengan menggunakan benang wol
D. Figura dari Kardus
a. Alat dan Bahan
Alat Bahan
- lem kertas
- gunting
- penggaris
- staples - kardus
- kertas daur ulang
- daun
b. Cara Membuat
1. Siapkan kardus terlebih dahulu
2. Lalu kardus digunting sesuai keinginan
3. Buat bingkai figura dari kertas daur ulang
4. Dan figura dihiasi dengan dedaunan
E. Sampul Book Note dari Kertas Daur Ulang
a. Alat dan Bahan
Alat Bahan
- gunting
- benang
- jarum
- lem lilin - kertas daur ulang
- kertas buram
- sedotan
- pita
b. Cara Membuat
1. potong kertas daur ulang sebanyak 2 buah berbentuk persegi panjang (bentuk sesuai selera)
2. hiasi salah satu dari polaa kertas tersebut denagn pita, sedotan, dll
3. siapkan potongan kertas buram, ukurannya sesuai dengan sampul
4. buat lubang 2 buah pada bagian atasnya, pola yang ada (baik kertas buram / daur ulang) dengan ukuran lubang yang sama
5. kaitkan keduanya dengan benang
F. Album dari Kertas Daur Ulang
a. Alat dan Bahan
Alat Bahan
- gunting
- penggaris
- benang
- jarum - kertas daur ulang
- kardus
b. Cara Membuat
1. Buat pola dari kertas daur ulang sesuai ukuran foto yang akan ditempelkan
2. Buat pola yang sama tapi dari kardus digunakan sebagai sampul
3. Buat 2 lubang pada bagian samping pada semua pola
4. Hiasi sampul sesuai selera
5. Untuk pola yang ada dalam kertas daur ulang semua bagian pojok ditempeli kertas untuk mengaitkan foto pada album
6. Kaitkan sampul dengan benang atau kawat
Selasa, 22 November 2011
Menyulap Sampah Kaca menjadi Bisnis Daur Ulang
Menyulap Sampah Kaca menjadi Bisnis Daur Ulang
Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini,
terutama di kota-kota besar dengan jumlah penduduk yang melebihi batas.
Dengan teknologi yang tepat, sampah yang tadinya menjadi masalah
sebagai barang buangan, kotor, berbau, menimbulkan penyakit dan
mencemari lingkungan dapat menjadi barang yang bisa dimanfaatkan dan
memiliki nilai ekonomi tinggi.
Sampah anorganik bisa membantu mengembangkan industri daur ulang
(recycling). Kertas bekas akan di daur ulang oleh industri kertas, sampah plastik dan kaca akan di daur ulang menjadi
bahan baku industri, sedangkan sampah
organik dapat mengembangkan industri pengolah kompos menjadi pupuk
organik dan juga dapat diolah menjadi industri energi/industri bahan
bangunan.
Daur ulang adalah salah satu cara yang digunakan untuk meminimalkan
jumlah sampah yang ada untuk meningkatkan nilai ekonomisnya menjadi
barang-barang yang berguna. Daur ulang merupakan proses untuk
mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.
mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.
Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik,
kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses
pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa
didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang.
Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi
oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis
besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran,
pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi.
Salah satu usaha daur ulang adalah
daur ulang pada produk berbahan kaca. Banyak cara yang digunakan oleh
para pengrajin untuk menyulap sampah kaca menjadi bisnis daur ulang
dengan cara memanfaatkan kaca-kaca bekas sebagai bahan dasar pembuatan
kerajinan. Salah satunya adalah benda seni berupa kerajinan gelas dari
bahan pecahan kaca. Selain terkesan mewah, bentuknya yang unik akan
menarik para konsumen. Ini bisa menjadi peluang bisnis yang cukup
menggiurkan dengan kerajinan berbahan baku pecahan kaca.
Bahan yang dibutuhkan adalah pecahan kaca atau pecahan botol bekas,
toples bekas dan apa saja yang berbahan kaca. Bahan baku tersebut
dibersihkan dari bahan kontaminan, dicuci hingga bersih dan dilebur
dalam tungku pemanas bersuhu 1.500 derajat Celcius selama 24 jam.
Setelah benar-benar meleleh, selanjutnya kaca itu dibentuk sesuai dengan
keinginan. Dapat juga dipakai sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah
ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30%
material kaca daur ulang. Proses lainnya yang juga bisa dilakukan adalah
bahan kaca yang sudah didapat dilakukan pemotongan dan dimodifikasi
sesuai desain yang diinginkan misalnya dalam bentuk mainan maupun
kerajinan.
Berbagai bentuk dapat di bentuk dari limbah-limbah kaca itu menjadi
bentuk baru dengan nilai tambah didalamnya. Mulai vas, kap lampu, maupun
bentuk baru berupa mainan, antara lain, berbentuk senjata api, kereta
api, mobil, helikopter, sepeda motor, andong, becak, dan alat musik
drum, gapura, lampu hias dan yang lainnya. Harga yang ditawarkan pun
cukup bervariasi yaitu mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 15 juta
tergantung ukuran dan tingkat kerumitan proses pembuatan.
Senin, 21 November 2011
Bagaimana Cara Mendaur Ulang Sampah-Sampah Plastik ?
Dalam
kemajuan zaman yang pesat ini masyarakat Indonesia, khususnya Kota
Mojokerto tercinta ini sangat kurang untuk memanfaatkan sampah-sampah
dari bahan industri maupun rumah tangga. selain itu mereka sering
sekali membuang dan membakar sampah-sampah plastik secara sembarangan,
padahal itu dapat menyebabkan polusi tanah yang dampaknya akan
merugikan kita beberapa tahun yang akan datang. Untuk itu kali ini kita
membahas tentang bagaimana cara mendaur ulang sampah-sampah yang sudah
tidak terpakai lagi menjadi bahan yang lebih bermanfaat dan
menguntungkan kita semua. Dengan Teknologi yang sangat-sangat sederhana
kita dapat memanfaatkannya kembali. Dengan cara, kita harus memisahkan
sampah menjadi beberapa bagian, yaitu : Sampah kering, Sampah basah,
Sampah plastik, Sampah daun. Setelah kita memisahkannya, kita dapat
menguraikannya lagi menjadi sampah yang dapat dihancurkan dan sampah
yang dapat di daur ulang kembali. Sampah yang dapat dihancurkan
seperti, plastik, kaleng, dan lain-lain dapat di bakar tetapi harus
memperhatikan segi kerugiannya, sedangkan sampah yang dapat di daur
ulang kembali, dapat dimanfaatkan menjadi alat-alat yang dapat berguna
bagi kehidupan kita seperti, botol aqua yang dapat dimanfaatkan sebagai
vas bunga dengan sedikit memodifikasi, kulit telur yang dikeringkan
dapat dimanfaatkan dan dibentuk menjadi bunga. itu tadi merupakan
sekedar pengetahuan sederhana yang dapat bermanfaat bagi kehidupan
kita. Dengan menggunakan Teknologi yang sederhana. Jadi, kita tidak
selalu hanya menggunakan teknologi-teknologi modern untuk memanfaatkan
barang-barang di sekitar kita. Dengan Teknologi yang sederhanapun kita
dapat memanfaatkannya.
Pengolahan Limbah Plastik Dengan Metode Daur Ulang (Recycle)
Akibat
dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas
lainnya maka bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan.
Limbah/buangan yang ditimbulkan dari aktivitas dan konsumsi masyarakat
sering disebut limbah domestik atau sampah. Limbah tersebut menjadi
permasalahan lingkungan karena kuantitas maupun tingkat bahayanya
mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya. Selain itu aktifitas
industri yang kian meningkat tidak terlepas dari isu lingkungan.
Industri selain menghasilkan produk juga menghasilkan limbah. Dan bila
limbah industri ini dibuang langsung ke lingkungan akan menyebabkan
terjadinya pencemaran lingkungan. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan
karena tidak memiliki nilai ekonomis.Jenis limbah pada dasarnya
memiliki dua bentuk yang umum yaitu; padat dan cair, dengan tiga
prinsip pengolahan dasar teknologi pengolahan limbah;
Limbah dihasilkan pada umumnya akibat
dari sebuah proses produksi yang keluar dalam bentuk %scrapt atau bahan
baku yang memang sudah bisa terpakai. Dalam sebuah hukum ekologi
menyatakan bahwa semua yang ada di dunia ini tidak ada yang gratis.
Artinya alam sendiri mengeluarkan limbah akan tetapi limbah tersebut
selalu dan akan dimanfaatkan oleh makhluk yang lain. Prinsip ini
dikenal dengan prinsip Ekosistem (ekologi sistem) dimana makhluk hidup
yang ada di dalam sebuah rantai pasok makanan akan menerima limbah
sebagai bahan baku yang baru.
Limbah Plastik
Nama plastik mewakili
ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia. Secara garis
besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni
plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset
bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali. Plastik yang paling
umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk thermoplastic.
Seiring dengan
perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat. Data
BPS tahun 1999 menunjukkan bahwa volume perdagangan plastik impor
Indonesia, terutama polipropilena (PP) pada tahun 1995 sebesar
136.122,7 ton sedangkan pada tahun 1999 sebesar 182.523,6 ton, sehingga
dalam kurun waktu tersebut terjadi peningkatan sebesar 34,15%. Jumlah
tersebut diperkirakan akan terus meningkat pada tahun-tahun
selanjutnya. Sebagai konsekuensinya, peningkatan limbah plastikpun
tidak terelakkan. Menurut Hartono (1998) komposisi sampah atau limbah
plastik yang dibuang oleh setiap rumah tangga adalah 9,3% dari total
sampah rumah tangga. Di Jabotabek rata-rata setiap pabrik menghasilkan
satu ton limbah plastik setiap minggunya. Jumlah tersebut akan terus
bertambah, disebabkan sifat-sifat yang dimiliki plastik, antara lain
tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami, tidak dapat menyerap
air, maupun tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya akhirnya menjadi
masalah bagi lingkungan. (YBP, 1986).
Plastik juga merupakan bahan anorganik
buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup berahaya bagi
lingkungan. Limbah daripada plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan
secara alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan
kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Oleh
karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat
ataupun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan
batasan tertentu. Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya
kita yang berada di Indonesia,penggunaan bahan plastik bisa kita
temukan di hampir seluruh aktivitas hidup kita. Padahal apabila kita
sadar, kita mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu dengan menggunakan
kembali (reuse) kantung plastik yang disimpan di rumah. Dengan demikian
secara tidak langsung kita telah mengurangi limbah plastik yang dapat
terbuang percuma setelah digunakan (reduce). Atau bahkan lebih bagus
lagi jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih
berguna (recycle). Bayangkan saja jika kita berbelanja makanan di
warung tiga kali sehari berarti dalam satu bulan satu orang dapat
menggunakan 90 kantung plastik yang seringkali dibuang begitu saja.
Jika setengah penduduk Indonesia melakukan hal itu maka akan terkumpul
90×125 juta=11250 juta kantung plastik yang mencemari lingkungan.
Berbeda jika kondisi berjalan sebaliknya yaitu dengan penghematan kita
dapat menekan hingga nyaris 90% dari total sampah yang terbuang
percuma. Namun fenomena yang terjadi adalah penduduk Indonesia yang
masih malu jika membawa kantung plastik kemana-mana. Untuk informasi
saja bahwa di supermarket negara China, setiap pengunjung diwajibkan
membawa kantung plastik sendiri dan apabila tidak membawa maka akan
dikenakan biaya tambahan atas plastik yang dikeluarkan pihak
supermarket.
Pengelolaan Limbah Plastik Dengan Metode Recycle (Daur Ulang)
Pemanfaatan limbah
plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin
dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi
ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat
dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle).
Di Indonesia, pemanfaatan limbah plastik dalam skala rumah tangga
umumnya adalah dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda,
misalnya tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot atau
ember. Sisi jelek pemakaian kembali, terutama dalam bentuk kemasan
adalah sering digunakan untuk pemalsuan produk seperti yang seringkali
terjadi di kota-kota besar (Syafitrie, 2001).
Pemanfaatan limbah
plastik dengan cara daur ulang umumnya dilakukan oleh industri. Secara
umum terdapat empat persyaratan agar suatu limbah plastik dapat
diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus dalam bentuk
tertentu sesuai kebutuhan (biji, pellet, serbuk, pecahan), limbah harus
homogen, tidak terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan limbah plastik
diproses melalui tahapan sederhana, yaitu pemisahan, pemotongan,
pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya (Sasse et al.,1995).
Terdapat hal yang
menguntungkan dalam pemanfaatan limbah plastik di Indonesia
dibandingkan negara maju. Hal ini dimungkinkan karena pemisahan secara
manual yang dianggap tidak mungkin dilakukan di negara maju, dapat
dilakukan di Indonesia yang mempunyai tenaga kerja melimpah sehingga
pemisahan tidak perlu dilakukan dengan peralatan canggih yang
memerlukan biaya tinggi. Kondisi ini memungkinkan berkembangnya
industri daur ulang plastik di Indonesia (Syafitrie, 2001).
Pemanfaatan plastik
daur ulang dalam pembuatan kembali barang-barang plastik telah
berkembang pesat. Hampir seluruh jenis limbah plastik (80%) dapat
diproses kembali menjadi barang semula walaupun harus dilakukan
pencampuran dengan bahan baku baru dan additive untuk meningkatkan
kualitas (Syafitrie, 2001). Menurut Hartono (1998) empat jenis limbah
plastik yang populer dan laku di pasaran yaitu polietilena (PE), High
Density Polyethylene (HDPE), polipropilena (PP), dan asoi.
Plastik Daur Ulang Sebagai Matriks
Di Indonesia, plastik
daur ulang sebagian besar dimanfaatkan kembali sebagai produk semula
dengan kualitas yang lebih rendah. Pemanfaatan plastik daur ulang
sebagai bahan konstruksi masih sangat jarang ditemui. Pada tahun 1980
an, di Inggris dan Italia plastik daur ulang telah digunakan untuk
membuat tiang telepon sebagai pengganti tiang-tiang kayu atau besi. Di
Swedia plastik daur ulang dimanfaatkan sebagai bata plastik untuk
pembuatan bangunan bertingkat, karena ringan serta lebih kuat
dibandingkan bata yang umum dipakai (YBP, 1986).
Pemanfaatan
plastik daur ulang dalam bidang komposit kayu di Indonesia masih
terbatas pada tahap penelitian. Ada dua strategi dalam pembuatan
komposit kayu dengan memanfaatkan plastik, pertama plastik dijadikan
sebagai binder sedangkan kayu sebagai komponen utama; kedua kayu
dijadikan bahan pengisi/filler dan plastik sebagai matriksnya.
Penelitian mengenai pemanfaatan plastik polipropilena daur ulang
sebagai substitusi perekat termoset dalam pembuatan papan partikel
telah dilakukan oleh Febrianto dkk (2001). Produk papan partikel yang
dihasilkan memiliki stabilitas dimensi dan kekuatan mekanis yang tinggi
dibandingkan dengan papan partikel konvensional. Penelitian plastik
daur ulang sebagai matriks komposit kayu plastik dilakukan Setyawati
(2003) dan Sulaeman (2003) dengan menggunakan plastik polipropilena
daur ulang. Dalam pembuatan komposit kayu plastik daur ulang, beberapa
polimer termoplastik dapat digunakan sebagai matriks, tetapi dibatasi
oleh rendahnya temperatur permulaan dan pemanasan dekomposisi kayu
(lebih kurang 200°C).
Daur Ulang Kertas Koran Bekas
Seperti yang kita ketahui, selain penggunaan plastik yang begitu
besar kita juga merupakan salah satu yang menggunakan atau mengkonsumsi
kertas dalam jumlah yang sangat besar. Tidak usah jauh-jauh, dalam
kehidupan sehari-hari, jika kita sedang belajar di sekolah, kita pasti
banyak memiliki tulisan-tulisan, catatan ataupun latihan-latihan di
buku tulis, yang apabila buku sudah habis pasti diterlantarkan begitu
saja atau bahkan mungkin sebagian ada yang dibuang. Jadi, pasti banyak
kertas yang terbuang sia-sia. Begitu juga koran-koran atau
brosur-brosur, pasti buat kita yang berlangganan koran atau sering
mendapatkan brosur yang sudah tidak terpakai dibiarkan menumpuk begitu
saja atau bahkan dibuang sembarangan. Padahal kertas-kertas dari
buku-buku bekas atau koran-koran bekas dan brosur-brosur juga dapat
dimanfaatkan dengan cara di daur ulang. Daripada dijual ke tukang koran
bekas, lebih baik kita utak-atik agar menjadi barang baru yang
bermanfaat.
Anggota Dulink sudah praktek bagaimana membuat daur ulang kertas,
sehingga kita sudah bisa praktek bagaimana cara mendaur ulang
kertas-kertas bekas itu menjadi barang-barang yang bermanfaat.
Contohnya seperti brosur-brosur dapat kita lipat-lipat dengan
menggunakan seni origami atau seni melipat kertas, dan bisa kita
jadikan hiasan dengan bentuk-bentuk yang unik-unik seperti bintang,
burung angsa atau juga menjadi barang-barang bermanfaat seperti vas
bunga, kotak menyimpan barang-barang kecil ataupun kotak pensil.
Koran juga dapat didaur ulang menjadi barang hiasan seperti
patung-patung, pernak-pernik, miniatur becak, sepeda, gerobak, dll.
Jadi sebisa mungkin buang jauh-jauh pikiran kita untuk membuang koran
begitu saja. Untuk yang satu ini kita bisa menggunakan semua jenis
kertas. Caranya yaitu pertama-tama kita harus jadikan semua
kertas-kertas yang sudah disiapkan menjadi semacam bubur kertas.
Caranya masukan kertas kedalam air secukupnya kemudian hancurkan sampai
kertas menjadi halus seperti bubur. Apabila tidak mau repot-repot kita
bisa menggunakan blender untuk menghancurkan dan membuatnya halus
seperti bubur. Yaitu dengan masukan koran-koran yang sudah
disobek-sobek dan air secukupnya ke dalam blender kemudian giling
sampai hancur dan menyatu.
Apabila sudah menyiapkan bubur kertas, sekarang kita membuat lem
kanji (tapi jangan teralu kental) Apabila semua bahan sudah ada,
tuangkan bubur koran dan lem kanji kedalam wadah atau baskom kemudian
aduk semuanya sampai rata. Jangan lupa perhatikan juga komposisi adonan
bubur kertas dengan lem kanji, usahakan porsi bubur kertas dan lem
kanji harus seimbang, apabila terlalu banyak bubur kertas karena proses
pengeringan akan susah dan menjadi lebih lama dan hasilnya pun kurang
kuat atau mudah patah. Jangan juga kebanyakan lem kanji karena akan
menjadi susah untuk dibentuk gara-gara teralu lembek, jadi kita harus
pintar-pintar meracik komposisi antara bubur kertas dan lem kanjinya.
Apabila sudah teraduk rata tinggal kita bentuk sesuai dengan selera
dan yang kita inginkan. Kita bisa cetak menggunakan cetakan jelly
ataupun cetakan kue kering, atau juga bisa kita buat sesuai dengan
kreativitas kita sendiri. Dari bubur kertas dan campuran lem kanjinya
tadi kita bisa membuat gantungan kunci, tempat kartu nama, gantungan
HP, magnet kulkas, dll. Selanjutnya agar hasinya lebih menarik, kita
dapat menggunakan cat kertas untuk mewarnai barang-barang yang sudah
jadi sesuai dengan selera dan kebutuhan.
Sekarang kita tahu apabila kertas bekas itu memiliki banyak
manfaatnya. Jadi, mulai dari sekarang jangan pernah menelantarkan
kertas-kertas bekas, daripada dibuang sayang mendingan kita buat
menjadi barang-barang yang lebih berguna. Lagipula tidak ada salahnya
kita membuat kerajinan tangan untuk mengisi waktu luang. Kita bisa
membuat kerajinan yang unik-unik, dan apalagi kalau hasilnya bagus kita
bisa jual barang-barang unik tadi. Selamat Mencoba…!!!
Langganan:
Postingan (Atom)